Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CERITA RAKYAT LEMBAK: ALIM MURTAD

Kulhuallahuahad Mencari Guru

Cerita ini menceritakan tentang seorang anak muda yang hidup dalam keterbatasan bersama orang tuanya. Suatu hari, orang tua anak tersebut menyarankan agar dia mengikuti pengajian. Anak itu pun menerima saran itu dengan baik dan memutuskan untuk bergabung dalam pengajian tersebut. Setelah diterima oleh guru pengajian, dia mulai belajar mengaji, tetapi tidak berhasil meningkatkan kemampuannya. Hanya "Kulhu allahhuahad" yang bisa dia baca. Teman-temannya hampir semua sudah tamat, tetapi dia masih terhambat. Gurunya pernah mengingatkan bahwa anak itu hanya bisa membaca "Kulhu allahhuahad" saja. Sejak itu, dia mendapatkan julukan "Kulhu allahhuahad". Meskipun mendengar ini, anak itu hanya tertawa. Dia tetap mengikuti pengajian dan mengaji, tetapi hanya "Kulhu allahhuahad" yang bisa dia baca. Teman-temannya pun memberinya julukan yang sama.

Suatu hari, anak itu memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mencari perubahan nasib. Dia berniat menemui seseorang bernama Munakirun. Orang tuanya merestuinya dan memberikan pesan agar dia menjaga diri dengan baik selama perjalanan.

Dalam perjalanan, dia bertemu dengan seorang ulama yang baru selesai melaksanakan ibadah salat. Orang itu bertanya kepadanya dengan penuh kearifan, "Mau ke mana, Kulhu allahhuahad?"

"Aku akan menemui Munakirun, akan menanyakan bagaimanakah kesudahan nasib hidupku," Jawab Kulhu allahhuahad.

Kata ulama itu, "Tolong sampaikan pada Munakirun; bahwa saya orang yang paling taat melakukan sembahyang, lihat saja buktinya batu itu sudah cekung bekas saya melakukan ibadah di sana. Katakan padanya siapkan Sorga yang indah buat saya nanti."

"Baiklah!" Jawab Kulhu allahhuahad. Lalu ia terus berjalan.

Lama-lama berjalan, bertemulah ia dengan seorang yang sangat kaya sekali. Ia memanggil Kulhu allahhuahad sambil bertanya, "Mau kemanakah engkau Kulhu allahhuahad?"

Jawab Kulhu allahhuahad, "Saya akan menemui Munakirun."

Orang kaya itu berkata, "Kalau begitu tolong tanyakan padanya, apa sebabnya tiap-tiap saya mendirikan mesjid, didirikan hari ini besok paginya sudah rubuh."

"Baiklah! Akan kusampaikan pesanmu." Jawab Kulhu allahhuahad.

Kulhu allahuahad meninggalkan tempat itu dan terus melanjutkan perjalananya. Tak lama kemudian tibalah ia di suatu tempat, disitu ia bertemu dengan seorang manusia yang sangat aneh. Manusia itu berjalan, kaki ke atas, kepala di bawah. Ia mendekati orang itu lalu bertanya padanya, "Mengapakah engkau bernasib begini? Apakah engkau tak pernah berobat ke dukun?"

Orang itu menjawab, "Kemana-mana saya berobat tidak ada yang bisa mengobati penyakit saya ini. Dan mau ke manakah engkau sekarang?" tanya orang itu.

"Aku akan menemui Munakirun." Jawab Kulhu allahhuahad.

"Tolonglap engkau tanyakan pada munakirun, bagaimana obat penyakit saya ini!"

"Baiklah! Akan kusampaikan pesanmu itu, sekarang aku permisi untuk meneruskan perjalananku."

Lama kelamaan berjalan bertemulah ia dengan seorang yang suka mengadu ayam. Orang itu memanggil Kulhu allahuahad, katanya, "Mau ke manakah engkau Kulhu allahhuahad?"

Jawab Kulhu allahhuahad, "Aku hendak menemui Munakirun."

"Kalau begitu tolong sampaikan pesanku padanya, sediakan tempat untukku nanti neraka jahanan, karena aku orang yang banyak berdosa dan suka mengadu ayam."

"Baiklah!" Jawab Kulhu allahhuahad.

Lalu Kulhu allahhuahad berjalan meninggalkan tempat itu. Berjalan menempuh hutan, masuk hutan, ke luar hutan, masuk kampung, ke luar kampung, kadang-kadang mendaki, kadang-kadang menurun. Namun sebelum tiba ke tempat yang akan dituju, ia tak akan berhenti.

Maka lama kelamaan ia berjalan bertemu sebuah perkampungan. Di salah satu rumah tinggal seorang tua yang hidupnya sebatang kara. Ia berdiam di sebuah gubuk yang sudah tua sekali tampaknya. Melihat Kulhu allahhuahad, orang tua itu menegurnya, katanya, "Hai anakku! Mau ke manakah engkau? Kalau engkau tersesat, mampirlah dulu ke pondok ini!"

Kulhu allahhuahad menoleh sambil mendekati orang tua itu, dan katanya, "Aku hendak menemui Munakirun, karena akan menanyakan bagaimanakah akhirnya nasib hidupku ini. Aku sudah lama hidup menderita, dan juga banyak lagi pesan yang akan kusampaikan padanya."

"Kalau begitu baiklah!" Kata orang tua itu. "Sekarang jelaskanlah padaku apa lagi yang akan ku sampaikan padanya!"

Maka Kulhu allahhuahad mulai menerangkan satu per satu pesan dan pertanyaan orang-orang yang ia temui dalam perjalanan tadinya. "Begini!" Kata Kulhu allahhuahad. "Ada seorang ulama berpesan, di akhirat nanti jangan lupa menyediakan surga yang indah buatnya, karena ia melakukan ibadah dengan tekun. Sebagai buktinya, batu tempat ia bersembahyang menjadi cekung."

Jawab orang tua itu, "Oh! Kalau begitu baiklah! Nanti akan disediakan neraka jahanam buat ulama itu, karena ia sombong."

"Kalau begitu baiklah, nanti akan kusampaikan padanya." Kata Kulhu allahhuahad.

"Kemudian ada seorang ulama lagi yang berpesan padaku bahwa ia akan mendirikan sebuah mesjid. Akan tetapi mesjid yang didirikan hari ini, besok paginya rubuh. Ia minta tolong tanyakan mengapa bisa terjadi demikian, padahal ini adalah suatu kebaikan untuk beramal."

Jawab orang tua itu, "Katakanlah pada ulama itu, bahwa dia telah berdosa. Dia mempunyai seorang anak perempuan, sudah banyak orang yang datang melamar anak itu, tapi selalu ditolaknya. Oleh karena itu, setiap usahanya pasti tak akan berhasil."

Kemudian Kulhu allahhuahad melanjutkan lagi pertanyaannya, katanya, "Ada seorang manusia aneh, ia berjalan dengan kaki ke atas dan kepala ke bawah. Apakah ada yang salah dengan orang itu?"

Jawab orang tua itu, "Orang itu durhaka, sebab ia banyak mempunyai ilmu. Tetapi ia tidak mau mengajarkannya kepada orang lain."

Kata Kulhu allahhuahad, "Ada lagi seorang yang suka mengadu ayam. Pekerjaannya hanya berjudi, minum minuman keras, tak pernah bersembahyang. Ia sekarang telah insaf, bahkan ia banyak berbuat dosa. Oleh karena itu ia berpesan; sediakan saja di akhirat nanti neraka jahanan buatnya!"

Jawab orang tua itu, "Katakan padanya karena ia seorang yang telah sadar akan kesalahannya, agar ia selalu bertobat dan melakukan ibadah sembahyang sebagaimana perintah Tuhan Yang Maha Esa. Percayalah, kelak pasti baginya akan disediakan surga yang paling indah."

"Kalau begitu baiklah, dan saya ban yak mengucapkan terima kasih. Semuanya akan kusampaikan pada masing-masing orang itu." Kata Kulhu allahhuahad.

Maka Kulhu allahhuahad meninggalkan tempat itu, lalu kembali menemui orang-orang yang berpesan padanya.

Tak lama berjalan bertemulah ia dengan orang yang suka mengadu ayam tadi. Orang itu memanggilnya, "Kulhu allahhuahad, bertemukah engkau dengan Munakirun?"

Jawab Kulhu allahhuahad, "Saya bertemu dengannya, ia memberitahukan agar engkau bertobat dan bersembahyang. Nanti buatmu akan disediakan surga yang indah."

Mendengar berita itu, bukan main gembira hati orang itu. Maka mulailah saat itu ia taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan.

Kulhu allahhuahad berjalan terus mencari orang yang berjalan, kaki ke atas kepala ke bawah tadi. Tak lama kemudian bertemulah ia dengan orang itu, katanya, "Saya telah bertemu dengan Munakirun. Katanya, engkau banyak mempunyai ilmu, akan tetapi tidak mau mengajarkannya pada orang lain. Itulah sebabnya engkau menderita demikian jadinya."

Kata orang itu, "Kalau memang demikian salahku, ambilah semuanya ilmuku ini." Maka diserahkannya segala ilmunya kepada Kulhu allahhuahad. Mulai saat itu juga penyakitnya berangsur-angsur sembuh.

Kulhu allahhuahad melanjutkan perjalanannya menemui seorang ulama yang mendirikan mesjid tadi. Tiba di rumah ulama itu ia berkata, "Saya telah menemui Munakirun, menurut keterangannya bahwa engkau memiliki seorang anak perempuan, akan tetapi sudah banyak orang yang datang melamarnya, selalu kau tolak. Maka dari itu, apa saja yang akan kau lakukan tak akan tercapai."

Jawab ulama itu, "Kalau seandainya demikian, anakku akan kunikahkan denganmu. Mudah-mudahan rencana saya ini berhasil."

Kulhu allahhuahad menjawab, "Bukan saya ingin mengawini anakmu, tapi ini adalah amanat dari Munakirun. Atas tawaran saya mengucapkan terima kasih, dan masih banyak amanat-amanat orang yang akan kusampaikan."

Kata ulama itu, "Kalau bisa, tolonglah aku, supaya engkau bersedia menikah dengan anakku. Kapan saja kesediaanmu akan kutunggu."

"Baiklah!" Kata Kulhu allahhuahad.

Maka Kulhu allahhuahad berjalan lagi untuk menemui seorang ulama lagi. Tak lama kemudian tibalah pula ia ke tempat ulama itu, dan katanya, "Saya telah bertemu dengan Munakirun, menurut keterangannya engkau telah takabbur, di akhirat nanti tempatmu akan disediakan neraka jahanam."

Mendengar kata-kata Kulhu allahhuahd itu, gemetarlah badan ulama itu. Ketika itu ia berjanji akan merubah sikapnya.

Sekarang telah selesai semua tugas Kulhu allahhuahad menyampaikan pesan orang-orang tadi, ia kembali menemui orang tuanya. Setelah ia tiba di rumah orang tuanya, berceritalah ia tentang suka duka dan pertemuan-pertemuan yang ia alami.

Kira-kira dua hari kemudian, datanglah ulama yang meminta tolong agar Kulhu allahuahad bersedia menikah dengan anak gadisnya tadi. Maka nikahlah Kulhu allahhuahad dengan anak ulama itu. Mulailah mereka mengadakan jamuan sederhana. Tetangga di sekitarnya diundang untuk menghadiri jamuan tersebut.

Orang-orang yang hadir kagum melihat Kulhu allahhuahad mendapat jodoh seorang anak ulama. Maka permintaan hadirin agar Kulhu allahuahad dapat membacakan doa pada saat itu, karena para hadirin ingin menguji apakah ia bisa membaca doa atau tidak.

Maka Kulhu allahhuahad memulai membaca doa sebagaimana permintaan hadirin. Semua hafal, suaranya yang begitu baik sehingga semua yang hadir hening dibuatnya. Sejak saat itu, Kulhu allahhuahad menjadi ulama terbesar dan ia menjadi orang yang sangat terpandang di kampung itu.

Emong Soewandi
Emong Soewandi Blogger sejak 2012, dengan minat pada sejarah, sastra dan teater

Post a Comment for "CERITA RAKYAT LEMBAK: ALIM MURTAD"