Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PARA SYUHADA TANAH REJANG, 1945-1949

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
................................................................
(Kerawang Bekasi, Chairil Anwar)


Taman Makam Pahlawan Tabarenah, Rejang Lebong
Foto: Koleksi Pribadi

BKR/TKR/TNI

Taman Makam Pahlawan Tabarenah Rejang Lebong: 
1945 (Melawan Jepang)

  1. Zainul Bakti, BKR, gugur saat upaya pencurian senjata ke pabrik milik Jepang Kilang Tenun Teikoku, Curup, Oktober 1945 
  2. Letnan Raden Hadi, Batalyon Bengkulu, gugur dalam pertempuran di Tabarenah, Desember 1945
1949 (Masa Agresi Militer II)
  1. Kopral Sur, Kompi I Yon 28 STB, gugur di Jembatan Mojorejo, Januari 1949
  2. Letnan Nusirwan, Kompi I Yon 28 STB, gugur di Air Putih, Januari 1949
  3. Kopral Ismawar, Kompi I Yon 28 STB, gugur di Bumi Sari, Januari 1949 
  4. Kopral Kasmin, Kompi I Yon 28 STB, gugur dalam Perang Tabarenah, Februari 1949 
  5. Kopral lsmawan, Kompi I Yon 28 STB, gugur di Tanjung Dalam 
  6. Kopral Omben, Kompi I Yon 26 STB, meninggal di Muara Aman
  7. Kopral Hud, Kompi I  Yon 28 STB, gugur di Suban Ayam 
  8. Kopral Sadirum, Kompi I Yon 28 STB, gugur di Kota Pagu
  9. Kopral Perno, Kompi I Yon 28 STB, gugur di Desa Belitar 

Tidak Ditemukan Jenazahnya 

  1. Prajurit Karyo Santoso, Kompi I Yon 28 STB, gugur dalam perang melawan Belanda di Tabarenah, Februari 1949.

Taman Makam Pahlawan Balai Buntar Bengkulu
1949 (Masa Agresi MIliter II)

  1. Sersan Fatahul Arifin, Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur di Tebat Karai, Januari 1949 
  2. Sersan Abubakar, Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur di Temedak, Januari 1949 
  3. Prajurit Si’in, Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur di Temedak, Januari 1949
  4. Letnan Abu Hanifah, Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur di Kabawetan, Februari 1949 
  5. Kopral Rasyid, Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur di Kabawetan, Februari 1949 
  6. Kopral Sama’un, Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur di Kabawetan, Maret 1949

Pemakaman Umum
1945 (Melawan Jepang)

  1. Letnan Kolonel Santoso, Komandan TKR Keresidenan Bengkulu, gugur di Kepahiang dalam penyerangan markas Jepang di Kepahiang, November 1945 (Pemakaman Umum Pasar Ujung, Kepahiang)
Letkol Santoso tercatat sebagai sosok militer Keresidenan Bengkulu pertama yang gugur melawan Jepang

1947 (Masa Agresi Militer I)

  1. Sersan Anwar Kasbi, Batalyon Lahat, gugur dalam penghadangan patroli Belanda di perbatasan Kepahiang-Empat Lawang, September 1947 (Pemakaman Umum Keban Agung, Kepahiang)

1949 (Masa Agresi Militer II)

  1. Mayor Salim Batubara, Komandan TKR Yon 28 STB/Front Kepahiang, gugur dalam penghadangan patroli Belanda di Dusun Penanjung Panjang, Kepahiang, Februari 1949 (Pemakaman Umum Keban Agung, Kepahiang)

Taman Makam Pahlawan Balai Buntar, Bengkulu
Foto: bengkulutoday

RAKYAT/LASKAR RAKYAT
1945 (Melawan Jepang)

Semuanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tabarenah, Rejang Lebong, sebagian besar dimakamkan di pemakaman umum sebelumnya. Dipindahkan ke TMP Tabarenah pada 1984.

  1. Durisan, gugur dibunuh tentara Jepang dalam amuk melawan satu regu tentara Jepang di Desa Suro, November 1945 
  2. Duramin, gugur dibunuh tentara Jepang dalam amuk melawan satu regu tentara  Jepang di Desa Suro, November 1945. 
  3. Ahmad bin Jelidan, gugur dibunuh tentara Jepang dalam amuk melawan satu regu tentara Jepang di Desa Suro, November 1945
  4. Arifin Tuib, gugur dalam aksi pembersihan oleh tentara Jepang di Pasar Curup, setelah serangan malam TKR ke markas Jepang, Curup, November 1945.
  5. Sutan Jamil, gugur dalam aksi pembersihan oleh tentara Jepang di Pasar Curup, setelah serangan malam TKR ke markas Jepang, Curup, November 1945. 
  6. Ali bin Bakek, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  7. Linan bin Puik, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  8. Akil bin Lanang, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  9. Ripin bin Nilam, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  10. Muis bin Usup, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  11. Kasmin, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  12. M. Tusim, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945 
  13. Malin, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  14. Sidin, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  15. Marsedih, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  16. Miwan, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  17. Jenusin, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  18. Umar, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  19. Buang, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  20. Misnah, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  21. Jaiman, gugur pada pertempuran Tabarenah, Desember 1945
  22. Dalam perang Tabarenah terdapat 14 orang gugur yang tak dikenal

1949 (Masa Agresi Militer II)

  1. Zainal Abidin, gugur ditembak Belanda setelah membantu TNI mundur ke arah Bukit Jupi, di Tebat Monok, Februari 1949
  2. Zubir, gugur ditembak Belanda setelah membantu TNI mundur ke arah Bukit Jupi, di Tebat Monok, Februari 1949
  3. Agus, gugur setelah disergap dan ditembak mati tentara Belanda di Tangsi Baru, Februari 1949
  4. Panut, gugur setelah disergap dan ditembak mati tentara Belanda di Tangsi Baru, Februari 1949
  5. Sopan, gugur setelah disergap dan ditembak mati tentara Belanda di Tangsi Baru, Februari 1949
  6. Rukiat, gugur setelah disergap dan ditembak mati tentara Belanda di Tangsi Baru, Februari 1949
Taman Makam Pahlawan Kepahiang
Foto: Koleksi Pribadi

Keterangan:

Penggunaan istilah Tanah Rejang pada judul tulisan ini mengacu pada Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang hari ini, menyesuaikan pengertian pada Onderafdeling Rejang pada masa sebelum 1942, dengan ibu kotanya Kepahiang. Baik secara historis, maupun pada aspek kebudayaan, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang tidak akan pernah bisa terpisahkan. 

Referensi:

    1. Soewandi, Emong. Sejarah Perjuangan Rakyat Kota Curup. Curup: Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong. 2000
    2. ------------------------. Kepahiang di Lintas Waktu. Kepahiang: Pemerintah Kabupaten Kepahiang. 2021.
    3. Memoar Bapak Zainal Arifin Djamil, mantan Giyugun, mantan Komandan BKR Curup, mantan Komandan Kompi I Yon 28 STB. Alamat Talang Rimbo Curup
    4. Jurnal penelusuran pribadi, 2017-2020

 


Emong Soewandi
Emong Soewandi Blogger sejak 2012, dengan minat pada sejarah, sastra dan teater

1 comment for "PARA SYUHADA TANAH REJANG, 1945-1949"

Semua komentar mengandung kata-kata tidak pantas, pornografi, undangan perjudian, ujaran kebencian dan berpotensi rasial, akan kami hapus